Dana Hibah Pokmas Diduga Fiktif, Khofifah Disebut ‘Pasti Tahu’ Alurnya

Ketua DPRD Jawa Timur menyebut Gubernur tidak mungkin tidak tahu, sebab seluruh alur pencairan hibah berasal dari tangan eksekutif daerah.

Avatar photo

- Pewarta

Selasa, 24 Juni 2025 - 14:09 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Khofifah Indar Parawansa menghadiri acara wisuda putranya di Universitas Peking, Tiongkok, pada pekan yang sama saat ia dipanggil KPK. (Dok. kominfo.jatimprov.go.id)

Khofifah Indar Parawansa menghadiri acara wisuda putranya di Universitas Peking, Tiongkok, pada pekan yang sama saat ia dipanggil KPK. (Dok. kominfo.jatimprov.go.id)

KOMISI Pemberantasan Korupsi (KPK) menyatakan bahwa pemanggilan ulang terhadap Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, akan dilakukan dalam pekan ini, antara tanggal 24 hingga 29 Juni 2025, sambil menyesuaikan jadwal penyidik dan pihak saksi.

Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, mengatakan bahwa proses penjadwalan ulang ini masih dalam tahap koordinasi internal antara tim penyidik dan protokol Gubernur Khofifah.

“Kami masih melihat jadwal dari penyidik dan juga dari saksi, karena itu pemeriksaan terhadap Gubernur Khofifah belum bisa ditentukan harinya secara pasti,” kata Budi di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Senin (24/6/2025).

Walaupun demikian, KPK menegaskan bahwa keterangan Khofifah sangat krusial untuk membuka konstruksi kasus dugaan korupsi pengelolaan dana hibah untuk kelompok masyarakat (pokmas) di lingkungan Pemprov Jatim.

KPK Sebut Keterangan Khofifah Akan Buat Kasus Dana Hibah Makin Terang

Menurut KPK, posisi Gubernur Jatim selaku kepala daerah sangat strategis dan diyakini mengetahui alur persetujuan, proses penyaluran, serta pengawasan dana hibah yang dipermasalahkan.

“Perkara ini dapat menjadi semakin terang karena memang informasi dan keterangan dari saksi (Khofifah) sangat dibutuhkan,” lanjut Budi Prasetyo.

Sebelumnya, Khofifah dipanggil oleh KPK untuk hadir sebagai saksi pada Jumat, 20 Juni 2025, namun ia tidak menghadiri pemeriksaan dengan alasan sedang menghadiri acara wisuda anaknya di Universitas Peking, Tiongkok.

Surat ketidakhadiran Khofifah diterima oleh KPK dua hari sebelumnya, yaitu pada Rabu (18/6/2025), bersamaan dengan pernyataan permintaan penjadwalan ulang.

Ketua DPRD Sebut Gubernur Pasti Tahu Soal Alur Dana Hibah Pokmas

Ketua DPRD Jawa Timur periode 2019-2024, Kusnadi, yang telah lebih dulu diperiksa oleh KPK dalam perkara yang sama pada Kamis (19/6/2025), menyatakan bahwa seharusnya Gubernur Khofifah mengetahui seluruh proses pengelolaan dana hibah.

“Pasti tahu, orang dia (Khofifah) yang mengeluarkan dana hibah, masa dia enggak tahu,” ujar Kusnadi kepada wartawan usai diperiksa penyidik KPK.

Pernyataan Kusnadi memperkuat dugaan bahwa penyaluran hibah ke sejumlah kelompok masyarakat tahun anggaran 2021-2022 disusun secara sistematis dari lingkup tertinggi pemerintahan provinsi.

Hibah tersebut, menurut informasi yang beredar, banyak disalurkan kepada pokmas yang tidak memiliki struktur organisasi jelas dan diduga hanya fiktif di atas kertas.

21 Tersangka Sudah Ditetapkan, KPK Terus Kembangkan Penyidikan

Pada 12 Juli 2024, KPK secara resmi mengumumkan telah menetapkan 21 orang sebagai tersangka dalam pengembangan penyidikan kasus dugaan korupsi dana hibah Pemprov Jatim tahun anggaran 2021-2022.

Rinciannya adalah empat orang sebagai penerima suap, di mana tiga di antaranya merupakan penyelenggara negara dan satu staf pemerintahan, sementara 17 orang lainnya adalah pemberi suap, yang terdiri atas 15 pihak swasta dan dua pejabat negara.

KPK menduga ada praktik pemufakatan jahat dan gratifikasi yang sistematis di balik proses verifikasi dan penyaluran dana hibah tersebut.

Kepala Bagian Pemberitaan KPK, Ali Fikri, sebelumnya menyatakan bahwa potensi kerugian negara akibat praktik ini bisa mencapai ratusan miliar rupiah jika ditelusuri lebih dalam.***

Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Bisnisidn.com dan Koperasipost.com.

Simak juga berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media

Persda.com dan Jazirahnews.com.

Informasi nasional dari pers daerah dapat dimonitor langsumg dari portal berita Heijakarta.com dan Hallopapua.com.

Untuk mengikuti perkembangan berita nasional, bisinis dan internasional dalam bahasa Inggris, silahkan simak portal berita Indo24hours.com dan 01post.com.

Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News. Terima kasih.

Kami juga melayani Jasa Siaran Pers atau publikasi press release di lebih dari 175an media, silahkan klik Persrilis.com

Sedangkan untuk publikasi press release serentak di media mainstream (media arus utama) atau Tier Pertama, silahkan klik Publikasi Media Mainstream.

Indonesia Media Circle (IMC) juga melayani kebutuhan untuk bulk order publications (ribuan link publikasi press release) untuk manajemen reputasi: kampanye, pemulihan nama baik, atau kepentingan lainnya.

Untuk informasi, dapat menghubungi WhatsApp Center Pusat Siaran Pers Indonesia (PSPI): 085315557788, 087815557788.

Dapatkan beragam berita dan informasi terkini dari berbagai portal berita melalui saluran WhatsApp Sapulangit Media Center

Berita Terkait

BRI Disisir KPK! Dua Mantan Direktur Diduga Terlibat Skandal EDC!
Prabowo–Putin Kukuhkan Kemitraan Global, Rusia Gandeng Indonesia
Khofifah Bisa Dipanggil KPK, Kusnadi Sebut “Pasti Tahu”
Skandal Kuota Haji Khusus: KPK Ungkap Praktik Lama yang Terpendam
Desakan KPK Ambil Alih Kasus Penyuapan Rp50 Miliar Sugar Group ke Zarof Ricar Semakin Menguat
KPK Ungkap Alasan Penggeledahan Rumah Senator DPD RI La Nyalla Mahmud Mattalitti di Surabaya
Pidato di Turki, Presiden Prabowo Subianto: Sekarang Terjadi Penindasan Bangsa Besar ke Bangsa Lemah!
Termasuk Kapolda Sulsel, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo Angkat 10 Kapolda Baru

Berita Terkait

Jumat, 4 Juli 2025 - 06:08 WIB

BRI Disisir KPK! Dua Mantan Direktur Diduga Terlibat Skandal EDC!

Selasa, 24 Juni 2025 - 14:09 WIB

Dana Hibah Pokmas Diduga Fiktif, Khofifah Disebut ‘Pasti Tahu’ Alurnya

Senin, 23 Juni 2025 - 14:29 WIB

Prabowo–Putin Kukuhkan Kemitraan Global, Rusia Gandeng Indonesia

Senin, 23 Juni 2025 - 06:48 WIB

Skandal Kuota Haji Khusus: KPK Ungkap Praktik Lama yang Terpendam

Kamis, 15 Mei 2025 - 07:07 WIB

Desakan KPK Ambil Alih Kasus Penyuapan Rp50 Miliar Sugar Group ke Zarof Ricar Semakin Menguat

Berita Terbaru